Kamis, 01 Agustus 2019

Voa-Islam Adalah Situs Pendukung Teroris ISIS dan Pemberontak Suriah Berkedok Islami

Situs www.Voa-Islam.com yang pernah diblokir Kominfo karena terindikasi memuat konten negatif seperti fitnah, provokasi, SARA dan penghinaan terhadap simbol negara, memiliki Dewan Penasihat bernama Farid Ahmad Okbah.
Farid Ahmad Okbah yang mengaku sebagai tokoh Islam merupakan salah satu penggagas aksi 411 yang katanya untuk aksi bela ulama dan agama.
Lantas apa hubungan Dewan Penasihat situs Voa-Islam dengan teroris ISIS dan pemberontak Suriah?
Dari postingannya, mereka pernah melakukan tabligh akbar untuk aksi peduli Suriah tetapi dengan menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah. Dalam postingan lain, Farid Ahmad Okbah berdiri dekat dengan simbol bendera pemberontak Suriah, hingga memberikan dukungan terhadap teroris ISIS dan menyebut mereka sebagai mujahidin/pembela agama.
Semakin jelas bahwa situs Voa-Islam adalah situs pendukung teroris ISIS dan pemberontak Suriah berkedok situs Islami.
Selain situs Voa-Islam, mereka juga memiliki situs lain bernama Panjimas. Dalam salah satu postingannya, situs Panjimas juga mendukung pemberontak Suriah.
Dimana letak kelicikan Voa-Islam dan Panjimas untuk menipu umat Islam dan rakyat Indonesia?
Ternyata selain berkedok sebagai lembaga dakwah IDC (Infaq Fakwah Center) mereka juga berkedok yayasan pendidikan agama “Yayasan An-Najahul Islami” yang beralamatkan sama dengan alamat redaksi situs Voa-Islam.
Adapun alamat situs yayasan IDC, alamat situs Voa-Islam dan Panjimas beralamat di jalan veteran No. 48 A, Bekasi, Jawa Barat.
Terbukti bahwa Tim Redaksi situs Voa-Islam, Panjimas, Yayasan An-Najahul Islami dan Yayasan IDC adalah SAMA, “antek” teroris ISIS dan pemberontak Suriah berkedok lembaga dakwah dan situs Islami.
Ini lah cara mereka antek teroris ISIS dan pemberontak Suriah berkedok yayasan sekolah agama dan lembaga dakwah untuk mengelabui rakyat Indonesia.
Jadi waspadalah karena mereka akan terus berganti-ganti jubah dan wajah untuk menarik lalu mengelabui masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar