Senin, 02 September 2019

Tangkap Penyebar dan Provokator Video Tolak Pelantikan Jokowi


Meski pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah berlalu namun penampakan orang-orang yang sakit hati dan tidak puas masih saja bermunculan.
Bahkan baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video tolak pelantikan Jokowi sebagai presiden.
Adapun dalam video tersebut sang orator yang berdiri di atas mobil di depan pagar Gedung DPR/MPR, Jakarta diduga seorang Pendeta bernama Simon menyerukan penolakan pelantikan Jokowi sebagai Presiden.
“Ketika rakyat Papua berada dalam situasi disintegrasi bangsa, Jokowi tidak mampu memperlihatkan kewibawaan dia, kearifan dia sebagai Presiden Republik Indonesia. Oleh karena itu, yang paling harus kita lakukan, jangan terprovokasi kemana-mana, ini pesan rakyat yang saya terima tadi, tolak pelantikan Jokowi. Bangsa selamat,” kata dia sambil memegang spanduk “Tolak Pelantikan Jokowi”.
Beredarnya video penolakan pelantikan Jokowi sebagai Presiden, disebut orator dilatarbelakangi ketidakhadiran Jokowi di tengah kemelut Papua dan dianggap tidak mampu menangani persoalan. Ia juga menilai bahwa Jokowi juga tak mampu memperlihatkan kewibawaannya dalam mengatasi situasi disintegrasi bangsa.
Pernyataan tersebut jelas bersifat subjektif dan cenderung provokatif serta melanggar konstitusi negara.
Padahal sejak dilantik periode pertama menjadi seorang Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Tanah Papua. Jokowi ingin pembangunan Papua lebih maju tak hanya infrastruktur tapi juga secara SDM.
Untuk itu pihak aparat harus segera menangkap tokoh dan pihak yang menyebarkan video tersebut sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Hal itu dilakukan agar ke depan masyarakat menjadi lebih bijak dalam membuat pernyataan dan konten video.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar