Kamis, 03 Oktober 2019

Dosen IPB Donatur Rencana Kerusuhan di Aksi Mujahid 212

Polri mengungkapkan sejumlah tersangka yang terlibat dalam perencanaan kerusuhan di aksi Mujadid 212.
Polisi membeberkan bahwa dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith (AB) berperan sebagai perancang hingga donatur dalam rencana aksinya.
Diketahui, AB dan sembilan rekannya ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan rencana kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Jakarta pada Sabtu (28/9/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, AB merekrut dan bahkan membiayai sejumlah orang untuk datang ke Jakarta.
Sementara uang yang digunakan, kata Dedi, merupakan dana pribadi milik AB.
“AB juga selain dia melakukan perekrutan, kemudian pengaturan rencana secara garis besar tentang rencana aksinya, maupun yang bersangkutan juga sebagai donatur untuk mengalirkan uang ke orang-orang yang direkrut,” kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).
Dedi menambahkan bahwa AB merekrut dan bahkan membiayai S alias L untuk datang ke Jakarta. AB mendatangkan S karena memiliki kemampuan untuk merakit bom yang akan digunakan dalam aksi mereka. Sedangkan S juga bertugas merekrut orang, yang terdiri dari JAF, AL, NAD, dan SAM.
Dedi menambahkan, hasil rekrutan S berperan sebagai pembuat bom dan eksekutor.
“S alias Laode didatangkan langsung dari Ambon dan dibiayai langsung oleh yang bersangkutan (AB) untuk datang ke Jakarta,” ungkap Dedi.
Selain itu, AB juga merekrut OS yang juga berperan sebagai perekrut dan menerima dana. OS merekrut 3 orang eksekutor lainnya.
“Koordinator lapangannya atas nama tersangka YF, sebagai koordinator lapangan para eksekutor. Kemudian eksekutornya selain 4 orang yang sudah saya sebutkan, tambah lagi AL, dan FEB,” ujarnya.
Mari kita terus mendukung agar kepolisian memproses hukum keterlibatan Dosen IPB dan rekan-rekannya karena sebagai tenaga pendidik, sikap Abdul Basith telah menciderai dan mencoreng lembaga pendidikan serta profesi Dosen.
Sudah seharusnya para mashasiswa mewaspadai radikalisme di kampus yang mulai menyasar mahasiswa bahkan para Dosen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar