Selasa, 29 Oktober 2019

Radikalisme Ingin Ubah Sistem dengan Permusuhan


JAKARTA – Menko polhukam Mahfud MDmengajak masyarakat bersama-sama melawan sekaligus mencegah penyebaran paham radikal. Bagi Mahfud, radikalisme berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Presiden Joko Widodo semakin serius melawan upaya radikalisme. Hal itu terlihat dalam pembentukan Kabinet Indonesia Maju.
Termasuk penugasan khusus kepada Menko Polhukam, Mahfud MD, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Fachrul Razi agar lima tahun pemerintahan Jokowi bisa segera menghentikan perkembangan paham radikal. Tak sekedar melawan, langkah pencegahan paham radikal juga menjadi fokus pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Mahfud MD menjamin tidak ada sistem negara khilafah dalam Islam, melainkan prinsip khilafah dan itu tertuang dalam alquran. Menurutnya, Indonesia dan islam adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan, sehingga upaya untuk memecah belah Indonesia dengan cara yang radikal itu tidak bisa dibenarkan.
“Yang ada itu prinsip khilafah dan itu tertuang dalam alquran. Artinya setiap negara bisa menentukan sendiri sistem pemerintahannya,” ujarnya.
Mahmud meminta agar masyarakat di Kalimantan Barat tidak terpengaruh radikalisme. Generasi ke depan hendaknya terus ditanamkan sikap bangga terhadap negaranya untuk mewujudkan Indonesia emas.
“Untuk mahasiswa-mahasiswa di sini (Kalimantan Barat), jangan terpengaruh radikalisme-radikalisme,” ucap Mahfud.
Untuk itu agar masyarakat diberbagai wilayah berkomitmen mencegah radikalisme. Radikalisme siap menghancurkan bangsa jika masyarakat saling bermusuhan.
“Radikalisme itu jangan disalah artikan bahwa radikal itu orang islam. Orang islam itu lebih jauh banyak yang tidak radikal. Radikalisme itu siapa pun dia agama apa pun dia yang ingin merubah sistem dengan cara bermusuhan, bukan melalui cara-cara gradual,” timpal Mahfud.
Menurutnya, radikalisme berada di mana saja, islam atau bukan jika melawan sistem yang sudah mapan tanpa prosedur-prosedur untuk melakukan perubahan secara gradual, itu namanya radikal.
“Orang islam kalau radikal hancur negara, tapi karena orang Islam di Indonesia tidak radikal maka negara ini aman. Nah, yang radikal ini kebetulannya ada yang islam, ada yang tidak dan harus dilawan” tutupnya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar