Selasa, 10 Desember 2019

Gebrakan Erick Thohir Jadi Katalis Positif Bagi Saham BUMN

Gebrakan Erick Thohir Jadi Katalis Positif Bagi Saham BUMN
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan langkah Erick menunjuk Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komisari Utama PT Pertamina, Wakil Ketua KPK Chandra Marta Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN dan mantan Menkeu era SBY Muhammad Chatib Basri sebagai wakil Komut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mendapat sambutan positif dari pelaku pasar, sebab orang-orang yang dipilih Erick Thohir untuk menduduki jabatan komisaris dan direksi dinilai profesional.
Hans Kwee menilai, jajaran komisaris dan direksi dalam perusahaan pelat merah merupakan perpanjangan tangan dari pemegang saham.
Ia meyakini pilihan Erick mampu memberikan perubahan pada BUMN.
“Kami tidak bisa bilang ini lebih baik dari ini, tetapi orang yang ditempatkan mewakili kepentingan dan keinginan pemegang saham. Nanti pasar yang akan menilai sosok itu adalah orang profesional atau tidak,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Terkait Garuda Indonesia, Hans menilai saham maskapai pelat merah itu masih layak koleksi. Ia menilai sentimen negatif akibat kisruh penyelundupan Harley Davidson hanya bersifat temporer.
Selanjutnya, penyegaran direksi akan menjadi katalis positif bagi Garuda Indonesia. Pada penutupan perdagangan Kamis (5/12) usai pengumuman pemberhentian Ari Askhara, saham dengan kode GIAA itu turun 0,8 persen atau 4 poin ke level Rp496 per saham.
Saham Garuda Indonesia jatuh semakin dalam sebesar persen 2,42 persen atau 12 poin ke Rp484 pada akhir pekan. Akan tetapi, Hans meyakini sahamnya masih bisa naik ke posisi Rp595.
“Turunnya pun tidak banyak, dan dalam jangka pendek saham Garuda Indonesia masih bisa rebound lagi karena Garuda Indonesia menghasilkan laba yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu, pendiri LBP Institute, Lucky Bayu Purnomo bahwa gebrakan Erick Thohir memilih wakil menteri memberikan sentimen positif di pasar, terlebih keduanya berasal dari kalangan profesional.
Sebagaimana diketahui, Erick menunjuk Budi Gunadi Sadikin yang menduduki posisi Wakil Menteri I akan mengelola BUMN sektor farmasi, jasa survei, energi, pertambangan, industri strategis, dan media. Sedangkan, Kartiko Wirjoatmodjo sebagai Wakil Menteri II akan membina BUMN sektor industri agro, kawasan, logistik, pariwisata, jasa keuangan, konstruksi, jasa konsultan, sarana dan prasarana perhubungan.
“Penyegaran itu baik asalkan penyegaran tersebut harus didasari kompetensi dalam bidangnya,” ucap Lucky.
Namun demikian, ia menyatakan Erick hendaknya membenahi perusahaan BUMN yang masih merugi, salah satunya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pada kuartal III 2019, perusahaan dengan kode saham KRAS itu membukukan kerugian sebesar US$211,91 juta, setara Rp2,97 triliun mengacu kurs Rp14 ribu.
Kerugian perseroan tersebut membengkak 467 persen dari periode sama tahun lalu sebesar US$37,38 juta, setara dengan Rp523 miliar. Kinerja keuangan yang buruk terus menekan harga sahamnya. Tercatat, saham Krakatau Steel merosot 0,73 persen ke posisi Rp272 per saham pekan lalu.
Selanjutnya, ia menyarankan Erick membenahi perusahaan yang tidak merugi namun belum optimal kinerjanya seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
“Harus dibuat seleksi calon direksi dan komisaris yang memiliki kompetensi, karena dari 142 BUMN tidak seluruhnya menyumbang kinerja positif,” katanya.
Seperti diketahui, belum genap dua bulan menjabat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan ‘gebrakan’ tak terduga sekaligus merealisasikan janjinya untuk ‘bersih-bersih’ BUMN.
Pada Kamis (5/12) Erick memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara lantaran kedapatan menyelundupkan komponen motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton ke Indonesia. Barang-barang tersebut ilegal karena tidak melalui proses kepabeanan sesuai prosedur yang berlaku
“Saya sebagai Menteri BUMN akan memberhentikan Dirut Garuda,” ujar Erick.
Sebelumnya, di awal masa jabatannya, Erick menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Marta Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.
Terbaru, Erick juga menunjuk Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Penunjukan ini akan diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (9/12).




Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar