Senin, 02 Maret 2020

Jokowi Bantah Diskon Pariwisata Tambah Penyebaran Virus Corona





Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah kebijakannya mengeluarkan diskon ke sejumlah destinasi wisata menambah penyebaran virus corona. Menurut dia, hal itu diberikan agar kondisi ekonomi tetap baik, walaupun wabah corona merajalela.

"Tidak itu berbeda, insentif itu kan kita berikan kepada wisatawan dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus corona," kata Jokowi di teras Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Insentif tersebut kata Jokowi bertujuan untuk meningkatkan kunjungan dari negara lain yang diperkirakan tidak jadi episentrum.

"Saya kira sudah dihitung semuanya karena kita ingin kasus-kasusnya terselesaikan tapi ekonomi kita juga pada kondisi yang baik dan normal. Itu keinginan kita," ungkap Jokowi.

Hal senada juga dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia menjelaskan penambahan insentif itu untuk menunjang pariwisata. Dan hal tersebut juga kata dia untuk wisatawan yang beresiko rendah.

"Jadi pariwisata jalan tentu dari wisman yang risikonya rendah dan kita sudah punya protokol untuk itu. kedua yang utama mendorong wisata dalam negeri, wisata nusantara, dan juga kegiatan-kegiatan dari kementerian. Jadi itu yang untuk menunjang industri pariwisata," ungkap Airlangga.

Genjot Pariwisata


Sebelumnya diketahui, Pemerintah terus menggenjot denyut pariwisatapariwisa Tanah Air yang kian merosot akibat penyebaran wabah virus corona. Salah satunya dengan merilis paket insentif khusus pariwisata yang ditetapkan dalam Rapat Terbatas Mengenai Lanjutan Pembahasan Dampak Virus COVID-19 Terhadap Perekonomian Indonesia, Selasa, 25 Februari 2020.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan paket insentif secara umum terbagi dua. Pertama adalah insentif untuk wisatawan mancanegara.

Untuk wisatawan domestik, pemerintah akan mendiskon 30 persen harga tiket pesawat ke 10 tujuan wisata. Angka itu untuk kuota 25 persen kursi di setiap penerbangan ke-10 destinasi wisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar