Minggu, 01 Maret 2020

Persiapan PON XX Di Papua Berjalan Lancar


Pemerintah Pusat dan Pemprov Papua terus memastikan kesiapan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua. Sejumlah pihak pun meyakini bahwa pelaksanaan PON XX akan berjalan lancar sesuai agenda.
Kurang dari 10 bulan lagi perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua akan dilaksanakan. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan instruksi kepada instansi pemerintahan menjadi sarana sosialisasi. Sejumlah persiapan pun terus dikebut.
Zainudin mengatakan, agar animo PON bisa terasa ke seluruh penjuru Indonesia, Daerah-daerah lain terutama di instansi pemerintah di Kantor TNI-Polri, mendapatkan himbauan dari Kemenpora agar turut serta mengkampanyekan PON XX Papua.
Dirinya pun mengatakan keyakinannya bahwa Papua akan mampu menggelar PON 2020. Dia mengatakan persiapan venue sudah mencapai 85 persen. Menteri asal Gorontalo itu pun mengaku telah melihat persiapan pembangunan venue secara langsung.
Setelah pemantauannya, Ia juga berencana untuk bertemu dengan Gubernur Papua Lukas Enembe guna mengonfirmasi penolakan 10 cabor yang dicoret untuk digelar di Jawa Timur.
Selain itu, Zainudin juga terus menggenjot kesiapan, termasuk meminta stafnya untuk berkantor di Papua untuk sementara waktu. Ia menginginkan stafnya dari eselon II untuk berkantor disana untuk memepercepat seluruh persiapan baik venue maupun akomodasi kontingen atlet dan pelatih PON XX.
Sementara itu, Pengurus Besar (PN) PON optimis, gelaran 4 tahunan tersebut akan ramai penonton. Pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkan hal itu.
Berbagai persiapan digenjot untuk menyukseskan multievent tersebut, baik dari pembangunan venue yang diharapkan tepat waktu, pengamanan, transportasi, hingga akomodasi atlet maupun official.
Dalam proses serta progresnya selama persiapan tentu memunculkan pertanyaan klasik mengenai penonton. KONI Pusat sempat khawatir di venue-venue yang memiliki kapasitas besar bakal sepi penonton. Salah satunya, Stadon Papua Bangkit yang memiliki kapasitas 40 ribu penonton. Sementara jumlah penduduk di Papua relatif sedikit, yakni 3.322.526 orang.
Sebelumnya) Zainudin Amali juga mengatakan agar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua nantinya, selain sebagai ajang mengukir prestasi tingkat nasional, juga menjadi ajang silaturahmi untuk mempererat persaudaraan antar daerah.
Keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan Asian Games 2018 menjadi acuan KONI Pusat dalam melaksanakan PON 2020 di Papua. Maka, konsumsinya pun akan dibuat dengan kualitas serupa.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan, selain transportasi dan akomodasi, faktor penting lain yang harus diperhatikan PB adalah kesiapan konsumsi.
Sebagai gambaran saat Asian Games 2018 di Jakarta, panitia penyelenggara menyediakan makanan mulai 05.00 hingga 01.00 dini hari. Makanan yang dihidangkan pun bukan hanya khas nusantara saja tetapi dari berbagai negara. Pada PON mungkin tak terlalu variasi, tapi minimal tepat waktu dan bersih.
Marciano mengungkapkan, urusan konsumsi menjadi hal yang sangat penting dan harus tiba tepat waktu serta dalam kondisi yang baik. Tidak boleh datang terlambat apalagi makanannya sampai tidak layak makan karena kondisinya yang sudah basi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, PB PON akan menggunakan menu konsumsi yang digunakan pada saat Asian Games Jakarta-Palembang yang dilaksanakan 2018 lalu, selain itu ada juga yang menggunakan konsumsi di daerah masing-masing.
Dengan konsumsi yang layak, Marciano berharap masalah kesehatan para atlet dan ofisial akan lebih terjamin.
Presiden RI Joko Widodo juga menaruh atensi besar terhadap suksesnya perhelatan olahraga nasional tersebut melalui inpres nomor 10 tahun 2017 tentang dukungan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2020 di Provinsi Papua demi mendukung kelancaran PON XX di Bumi Cenderawasih, sebagai wujud  bahwa pemerintah Indonesia serius dan berkomitmen untuk memajukan Papua di segala bidang.
Tentunya dengan adanya perhelatan PON XX tersebut, merupakan ajang bagi Provinsi Papua untuk menunjukkan kepada Dunia, bahwa Papua adalah tanah yang damai, aman dan maju dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya multievent tersebut, diharapkan masyarakat Internasional akan menilai bahwa Papua merupakan daerah yang maju dan hebat tanpa adanya kerusuhan.
PON XX di Papua merupakan ajang pembuktian bahwa pemerintah menaruh kepercayaan bagi Papua untuk bangkit, apalagi dengan adanya infrastruktur yang dibangun, sehingga diharapkan fasilitas tersebut dapat digunakan kembali oleh masyarakat Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar