Sabtu, 28 November 2020

Aliansi Jogo Ngalam Tolak Kedatangan Habib Rizieq Shihab

 


Gelombang penolakan kehadiran tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, di Kota Malang kembali bergolak. 

Kali ini, datang dari Aliansi Jogo Ngalam. Puluhan warga tua muda kembali turun jalan melantangkan suara penolakan di depan Balai Kota Malang, pada Jumat sore (27/11/2020). 

Dalam aksi itu, mereka membentangkan spanduk penolakan bertuliskan Wong Malang Tolak FPI dan Habib Rizieq, Indonesia Damai Tanpa Ef-Pe-I, dan lain-lain. 

Selain itu, mereka juga membagikan brosur berisi pernyataan sikap penolakan kepada pengendara yang lewat. 

Dalam poin tuntutannya, mereka mengecam segala bentuk tindakan intoleransi dan ekstrimisme yang mengundang konflik horizontal di Kota Malang. Mereka berharap, TNI/Polri menindak tegas segala kelompok yang kerap menebar narasi kebencian. 

Aliansi Jogo Malang juga menolak rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Kota Malang. "Kota Malang tidak butuh organisasi ekstrimis yang jelas-jelas mengancam kerukunan dan perdamaian bangsa,'' demikian tulis Aliansi Jogo Malang dalam surat pernyataan sikapnya.

Koordinator Aliansi Jogo Malang, Isrofi Samsuri, mengatakan gerakan kali ini sifatnya spontan dan bebas dari unsur politis apapun.  

Kata dia, gerakan peduli ini muncul usai melihat sikon bangsa dan tanah air yang mulai terancam perpecahan sesama anak bangsa.  

Apalagi, sejak kabar kepulangan tokoh FPI yang mengklaim diri sebagai Imam Besar Umat Islam ini. Hadirnya sosok Rizieq ini, dinilai kembali akan membuat kegaduhan dan ujaran-ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa. 

"Kami tahu bahwa jubah putih kebesaran mereka hanya kedok. Tapi dalam faktanya mereka selalu provokatif dan menghasut. Apalagi aksi mereka itu dilakukan di ranah agama. Itu yang kami sayangkan,'' ungkapnya, di sela demonstrasi. 

Lanjut dia, padahal semua masyarakat sudah tahu bahwa isu SARA menjadi hal sensitif. Jadi, tidak seharusnya dicampur atau ditunggangi dengan hal-hal politis apalagi hingga sampai menyebabkan perpecahan bangsa.

"Padahal kita sudah tercipta beragam dan berbeda sejak bangsa ini berdiri. Bahkan, aksi ini juga mulai muncul terdeteksi masuk di Kota Malang. Memang belum jadi gerakan, tapi masuk ke pengajian-pengajian dan tabligh akbar,'' ungkapnya. 

Dari aksi ini, diharapkan bisa kembali menyatukan visi dan misi sesama warga Kota Malang untuk menjaga kondusivitas Kota Malang dari ancaman pecah belah bangsa. 

"Setidaknya kami berharap dia (Habib Rizieq) bisa berhenti melakukan aksi-aksi provokatif yang memecah belah umat. Harapan kami, ingin menyatukan visi dan misi Malang aman tertib dan kondusif,'' harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar