Minggu, 13 Februari 2022

Satgas Covid-19 Jatim Sebut Vaksin Aman untuk Pemilik Komorbid

 


Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim) menyebut agar para pemilik komorbid tidak perlu takut untuk melakukan vaksinasi. Sebab, hal tersebut dapat meminimalisir gejala saat terinfeksi Covid-19.

Jubir Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim) dr Makhyan Jibril Al-Farabi mengatakan, saat ini banyak pemilik komorbid yang mengisi rumah sakit rujukan Covid-19, dengan gejala sedang hingga berat.

“Jadi kalau dilihat dari pasien yang dirawat di rumah sakit dan memang dengan gejala sedang atau berat rata-rata pasien yang memiliki komorbid,” kata Jibril, ketika dikonfirmasi, Sabtu, 11 Februari 2022.

Menurut Jibril, komorbid tersebut membuat Covid-19 yang masuk menjadi lebih berbahaya. Apalagi, si pasien dalam kondisi belum melakukan vaksinasi dosis satu maupun dua.

“Kalau komorbid paling sering diabetes. Komorbid tersebut membuat Covid-19 beresiko sedang ataupun berat, khususnya mereka yang tidak di vaksinasi,” jelasnya.

Jibril menyebut, beberapa perhimpunan dokter telah mengkonfirmasi bahwa vaksinasi aman dilakukan bagi pemilik komorbid. Asalkan orang tersebut tidak dalam kondisi sakit parah saat disuntik vaksin.

“Perhimpunan dokter jantung dan diabetes sudah menunjukkan dan memberi rekomendasi bahwa pasien dengan komorbid asal tidak dalam kondisi (sakit) akut, boleh vaksin,” ucapnya.

Oleh karena itu, Jibril berharap agar masyarakat yang memiliki komorbid tidak takut untuk melakukan vaksinasi. Apabila masih ragu, dia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Harapannya, masyarakat Jatim ada 3,5 juta yang belum divaksinasi, yang juga takut karena punya komorbid. Silakan kalau ragu minta surat rekomendasi dari dokternya masing-masing,” ujar dia.

Sebelumnya, Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim), pada Senin, 7 Februari 2022, ada 69 pasien Covid-19 yang berkomorbid Diabetes Melitus jenis non insulin dependent diabetes melitus.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Ia mengatakan, angka tersebut membuat diabetes melitus menjadi komorbid Covid-19 tertinggi. Selain diabetes melitus, kata Khofifah, komorbid tertinggi kedua diisi oleh hiperternsi. Total ada 53 pasien Covid-19 yang sebelumnya terlebih dulu terjangkit sakit tersebut.

Kemudian, lanjut Khofifah, pasien dengan komorbid insulin dependent diabetes melitus juga tercatat cukup banyak. Total ada 28 pasien Covid-19 dengan komorbid tersebut di Jatim.

"Memang masih ada komorbid (Covid-19) lain seperti asthma, penyakit ginjal, TBC, obesitas, ataupun stroke,” kata Khofifah, di Surabaya, Sabtu, 12 Februari 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar