Sabtu, 18 Juni 2022

Lawan Narasi Radikalisme, Gus Kikin: Bukan Waktunya Tinggal Diam, Saatnya Santri Bertindak

 

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menegaskan perlu sosialisasi dan antisipasi untuk menangkal paham radikalisme.

Gus Kikin menjelaskan, penyebaran radikalisme dan terorisme berbungkus agama masih jadi ancaman serius, baik di dunia nyata maupun dunia maya. 

Karena itu, kata Gus Kikin perlu keterlibatan banyak pihak, salah satunya dari kalangan pondok pesantren dan santri, yang memiliki ilmu agama yang mumpuni.

Lebih lanjut, Gus Kikin menilai program yang dibuat BNPT untuk memberikan sosialisasi terkait menangkal bahaya paham radikalisme merupakan sesuatu yang dibutuhkan.

“Sudah bukan waktunya kita tinggal diam, sudah waktunya kita berbicara, saatnya kita bertindak,” ucap Gus Kikin, Kamis (16/6/2022).

"Kegiatan ini merupakan gagasan yang baik antara BNPT dengan Pondok Pesantren untuk memperkuat sinergi dalam memerangi narasi radikal terorisme," tambahnya.

Gus Kikin menambahkan bahwa saat ini keadaan dunia sedang tidak baik-baik.

Karenanya perlu adanya keterlibatan Indonesia dalam mengabil langkah untuk menjaga perdamaian di dunia nyata maupun dunia maya.

“Dengan melihat kondisi yang ada sekarang, mudah-mudahan kita mampu, tidak hanya kita bertahan tetapi harus bangkit, sehingga Islam di Indonesia ditunggu di mana-mana, Islam yang wasathiyah, Islam yang ramah sedang ditunggu di dunia”, tegasnya.

Menurutnya, Islam wasathiyah merupakan bagian dari moderasi Islam yang dapat dijadikan vaksin radikalisme terorisme. 

Islam wasathiyah sejatinya merupakan ajaran ulama Nusantara yang selama ini dianut dn diamalkan oleh umat Islam.

“Islam yang wasathiyah, Islam yang mampu memisahkan pertikaian, menjauhkan peperangan, menjaga perdamaian.  Itu yang sedang ditunggu”, pungkasnya.

Tak hanya itu, Indonesia menurut Abdul memiliki rasa persaudaraan yang kuat antar sesama yang menjadi pengikat persatuan dalam bingkai Pancasila.

“Makanya kiita bersilaturahmi, berkunjung, tahlilan, banyak peringatan-peringatan itu yang sudah kita lakukan bersama-sama di Indonesia. Kadang kita tidak menyadari, tetapi itulah yang memperkuat ukhuwah. Itulah yg menjadi modal bagi NKRI untuk menjaga kesatuan,” kata Gus Kikin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar