Minggu, 30 Oktober 2022

KTT G20 Harus Bisa Bawa Indonesia Jadi Negara Besar

  



Pertemuan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada November 2022 dapat menjadikan Indonesia sebagai negara besar. Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20

"Ini momentum yang baik bagi Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar di kancah global. Peran penting ini harus bisa dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo," jelas Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (Centris) AB Solissa, dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).

Selain itu, pertemuan pemimpin-pemimpin negara di acara KTT G20 di Bali pada November 2022 nanti menjadi dorongan bagi tercipta perdamaian dunia.

"Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20," jelasnya.

Kata dia, presiden Jokowi bisa mengambil positioning untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi.

 

Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urung tangan menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi oleh banyak negara.

Dikatakan Direktur Executive Partner Politik Indonesia itu, salah satu keuntungan Indonesia dalam forum global ini adalah menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, dimana Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok manapun, hingga momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kekuatan Indonesia di mata dunia.

"G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara," ujarnya.


Mendamaikan Negara Berkonflik

Lebih jauh Solissa, jika Presiden Jokowi berhasil mendamaikan negara-negara berkonflik seperti Rusia-Ukraina dan negara-negara barat, maka dirinya akan mencatatkan sejarah baru di dunia dan hal tersebut akan dikenang oleh seluruh dunia.

Keuntungan lainnya kata dia, adalah Jokowi akan dikenang sebagai bapak perdamaian dunia. Kelasnya akan sama dengan Soekarno dulu di masa-masa perang dingin yang melibatkan blok barat dan blok timur.

"Menurut saya ini legacy besar yang bisa ditinggalkan oleh Jokowi setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai presiden," ujarnya menegaskan.



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar