Minggu, 27 November 2022

Dampak Positif KTT G20 Terhadap Ekonomi Indonesia Selaku Tuan Rumah

 


TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia tahun ini didaulat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang dihelat hari ini dan besok, karena terpilih sebagai Presidensi G20 di 2022.

Guna menyukseskan gelaran ini, pemerintah disebut telah mengucurkan dana sebesar Rp 674,8 miliar. Meski menyedot banyak dana, KTT G20 juga bakal mendatangkan dampak positif terhadap ekonomi negara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi alias KTT G20 memberikan dampak positif, salah satunya bagi para pelaku parekraf di Bali.

"Kuta Seafood itu buka sejak dua bulan yang lalu dan sudah membuka lapangan kerja bagi 25 karyawan di penghujung pandemi ini dan itu salah satu contoh dampak langsung dari kehadiran KTT G20," kata Sandiaga dalam keterangan di laman resmi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Itu tentunya harus kita kawal momentum kebangkitannya, sehingga KTT G20 bukan hanya dirasakan oleh hotel-hotel berbintang tapi juga oleh pelaku-pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif yang ada di Bali seiring dengan peningkatan pariwisata di Bali. Karena G20 ini bukan hanya terlaksana dua hari saja, tapi satu tahun sebelumnya, sudah ada sekitar 150 side events yang melibatkan UMKM dan juga pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata di seluruh Indonesia," tambahnya.

Selain itu, hasil riset yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) menunjukkan para tamu negara anggota G20 akan menghabiskan belanja di Indonesia sebesar Rp 10 triliun. Duit itu bakal dibelanjakan untuk pelbagai keperluan selama KTT G20.

"Yang lebih kita harapkan pertemuan ini membawa dampak yang signifikan untuk jangka menengah-panjang dengan masuknya investasi ke Indonesia," ujar ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi, pada Jumat, 11 November 2022.

Fitrah berujar, kinerja perekonomian Indonesia selama pandemi tertinggal ketimbang negara tetangga, layaknya Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Karena itu, G20 menjadi momentum yang tepat bagi para investor untuk melihat secara langsung kondisi Indonesia yang kini membaik.

Sementara itu, Managing Director PT Samuel International Harri Su berpendapat serupa. Dia mengatakan kini mata dunia sedang tertuju kepada Indonesia. “Ini adalah saat yang tepat mengarahkan mata investor memilih kita, bukan negara Asia lainnya,’’ ujar Harri ihwal KTT G20 tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar