Senin, 16 Januari 2023

RI Dinilai Tahan Guncangan Krisis Global, Ekonomi Masih Tumbuh 5 Persen

 

 

Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kebijakan yang strategis untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara inklusif.

Enam+03:03VIDEO: Industri Penerbangan Terus Hadapi Multi Disrupsi
“Kami bersyukur atas capaian ekonomi yang sudah dilalui Indonesia hingga kuartal II tahun 2022. Itu terlihat dari beragam indikator seperti angka pertumbuhan ekonomi hingga neraca perdagangan yang keseluruhannya tumbuh positif,” kata Ketua Umum Korni, M. Basri BK di Jakarta, dikutip Senin (29/8/2022).

Menurut Basri, Indonesia harus optimistis di tengah tantangan ketidakpastian dan krisis global yang melanda saat ini. “Di tengah ancaman krisis kesehatan karena pandemi, krisis pangan, krisis energi, sampai krisis keuangan ekonomi, Indonesia masih dapat tumbuh dan inflasi dapat terjaga,” tuturnya.

Laju inflasi Indonesia masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Adapun per Juli 2022, tingkat inflasi Indonesia menyentuh level 4,9 persen secara tahunan (year on year). Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan.

“Alhamdulillah, dalam pidato Bapak Presiden Jokowi yang disampaikan pada Sidang Tahunan MPR/DPR, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Sementara itu, beberapa negara mengalami penurunan atau anjlok pertumbuhan ekonominya,” papar Basri.

Pada kuartal I 2022, ekonomi tumbuh sebesar 5,01 persen, dan semakin naik signifikan menjadi 5,44 persen pada kuartal II 2022. Kemudian, sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor.

"Neraca perdagangan kita mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut. Bahkan, sektor industri manufaktur ikut mengalami pemulihan kuat yang turut menopang tingginya kinerja ekspor nasional. Pada semester I-2022, surplusnya mencapai Rp364 triliun," ujar Basri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar