Senin, 27 Mei 2019

Dua Anggota Kelompok Garis jadi Tersangka Kerusuhan Mei


Jakarta – Polisi menemukan bukti baru keterlibatan kelompok perusuh 21-22 Mei 2019. Ada dugaan kelompok Gerakan Reformasi Islam (Garis), yang juga pendukung gerakan terorisme ISIS, berada di balik aksi tersebut.
Bukan sekali saja kelompok ini mencuat namanya. Terakhir nama ini muncul saat capres Prabowo Subianto berkampanye di Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 12 Maret 2019.
Aksi 22 Mei yang berujung kerusuhan adalah aksi mereka yang menyuarakan adanya tudingan kecurangan dalam pilpres yang berujung pada kekalahan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam kaitan ini, Chep memang memiliki hubungan dengan paslon 02. Chep pernah menyewakan kendaraannya kepada Prabowo Subianto saat kampanye di Cianjur, Selasa, 12 Maret 2019. Kendaraan yang dipinjamkan adalah Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 264 RIS.
Nama Chep dan organisasi yang dia dirikan sempat mencuat ketika ada kabar bahwa Chep menjadi donatur seratusan lebih relawan yang hendak terbang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Chep menyebut dirinya sebagai pimpinan ISIS Regional Indonesia. Namun, Chep sempat menyatakan mengundurkan diri dari jabatan di ISIS itu di depan Kapolres Cianjur pada 15 September 2014.
Dalam pernyataannya, Chep mengaku pernah dilatih. Namun, kini dia menolak ideologi ISIS di Indonesia dan tetap setia mempertahankan negara kesatuan RI.
Gunawan Abdillah, [27.05.19 13:05]
Keputusan Chep berdasarkan masukan teman-temannya dan bukan tekanan. Kapolres Cianjur, AKBP Dedi Kusuma Bakti, mengatakan ideologi ISIS justru bertentangan dengan ajaran Islam.

Langkah ini menyusul setelah dia dan lima orang temannya ditangkap di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, saat hendak membesuk napi teroris Oman Abdurrahman. Polisi menemukan bendera ISIS di dalam mobil yang ditumpangi Chep.
Pemakaman Amrozi Cs
Chep juga sempat membuat geger lantaran pernyataannya terkait menyiapkan lahan sukarela untuk pemakaman terpidana mati bom Bali, Amrozi Cs. Makam yang dimaksud terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat.
Makam untuk Amrozi adalah tanah wakaf dari Garis. Chep menilai terpidana mati Amrozi dan kawan-kawan adalah para ‘mujahid’ yang berjuang menegakkan syariat Islam. Chep mengaku setiap berkunjung ke Nusakambangan, ia sering berbincang-bincang dengan Amrozi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar