Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyatakan bahwa dirinya akan menerima apapun keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 28 Juni 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan Sandi ketika berada di Boston, Amerika. Disana Sandi sempat berbincang dengan VOA dan mengungkapkan alasannya menolak hasil Pilpres 2019 lalu kemudian mengajukan gugatan hasil Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Sandi mengatakan, tim kampanyenya berharap dengan menyerahkan persoalan ke Mahkamah Konstitusi, adalah unutk memperbaiki hal-hal yang sangat mendasar, supaya masalah yang ditemukan di lapangan tidak berulang dan demi perbaikan demokrasi Indonesia.
Terkait penilaian beberapa pihak bahwa bukti-bukti yang diajukan tim kampanyenya ke Mahkamah Konstitusi tidak kuat, SandI mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada MK.
“Kita tunggu nanti, tanggal 28 Juni, apa yang akan menjadi keputusan, dan tentunya kita mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Jika ini yang kita kedepankan, hasilnya adalah hasil yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” tegas Sandi.
Selama berada di Amerika, Sandiaga Uno berlebaran bersama kedua putrinya yang sedang kuliah dan magang. Setelah delapan bulan berkampanye, ia jeda sejenak untuk meluangkan waktu bersama keluarga tercinta.
“Saya gunakan kesempatan untuk bertukar pikiran, mendengar tren terakhir apa saja di Amerika terutama dalam bidang yang saya geluti, entrepreneurship dan teknologi. Amerika kan pusatnya,” ujarnya.
Pekan depan, Sandi sudah berada di Jakarta lagi, siap mengikuti persidangan gugatannya.
Sikap kstaria Sandi yang siap menerima appau kepusan MK membuktikan dirinya bisa mengedepankan kepentingan bangsa ketimbang kepentingan kelompok maupun pribadi. Oleh karena itu hendaknya kubu 02 dan pendukungnya melaksanakan ucapan Sandiaga dengan turut menerima hasil keputusan MK demi kebaikan semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar