Rabu, 20 November 2019

Tokoh Lintas Agama Minta Agar Toleransi Jangan Hanya Slogan


Sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Inter Religious Council (IRC) Indonesia sepakat mengatakan bahwa toleransi jangan hanya menjadi slogan.

Akan tetapi, toleransi harus bersama-sama kita wujudkan dengan semua perbuatan kita.

“Kami ingin menyampaikan toleransi jangan hanya menjadi slogan. Toleransi harus bersama-sama kita wujudkan dengan semua perbuatan kita,” kata Tokoh agama Kong Hu Cu, Wenshi Rudi Gunawijaya, Senin (18/11).

Sementara Pendeta Jimmy Sorbin menyampaikan tentang kemajemukan yang harus diperjuangkan setiap orang yang hidup dalam kebersamaan.

Perbedaan menurutnya adalah sebuah keniscayaan, akan tetapi bagaimana supaya dalam perbedaan itu bisa ada keharmonisan sehingga bisa hidup damai.

HAl senada juga disampaikan Ketua Kehormatan Presidium IRC Indonesia Din Syamsuddin, bahwa kemajemukan adalah keniscayaan. IA mengatakan, bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang majemuk. Namun, bangsa Indonesia dapat hidup dalam harmoni dan toleransi yang cukup tinggi secara relatif.

“Alhamdulillah di Indonesia secara relatif kemajemukan dapat ditampilkan sebagai kekuatan yang menjelma dalam bentuk kerukunan dan kebersamaan,” ujarnya.

Din menyampaikan, ada gejala yang nyata terkait intoleransi di Indonesia. Namun, gejala intoleransi itu harus dihadapi secara bersama-sama dengan pendekatan keagamaan.

Karenanya, Din mengajak anak-anak bangsa yang menampilkan pikiran dan tindakan intoleransi untuk bisa kembali ke jalur jalan tengah yang diajarkan agama-agama. Yaitu mengembangkan harmoni dan toleransi.

“Toleransi merupakan ajaran penting dalam semua agama,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar