Kamis, 12 Desember 2019

Erick Tohir Akan Lebur Bisnis Sampingan BUMN, Dari Hotel Hingga Rumah Sakit


Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bakal melebur bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki oleh BUMN. Pasalnya banyak ditemukan BUMN yang memiliki anak dan cucu usaha yang berbeda dengan bisnis inti.
Saat ini terdapat 85 hotel yang dimiliki oleh BUMN. Namun, hotel tersebut bukan bagian dari BUMN perhotelan atau PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (Inna Hotel Group).
“BUMN yang memiliki bisnis inti hotel ya Inna Hotel. Tapi tidak tahu ternyata ada 85 hotel dimiliki BUMN,” ungkap Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Selasa (10/12).
Nantinya, bisnis-bisnis di luar bisnis inti perusahaan pelat merah bakal dilebur. Sehingga, perusahaan yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki.
“Kami ingin buat semua kembali ke bisnis inti masing-masing. Itu tetap mekanisme bisnis,” ujarnya.
Dirinya pun mencontohkan beberapa BUMN yang memiliki anak-cucu usaha perhotelan seperti PT Pertamina (Persero) dan PT PANN Multi Finance (Persero). PT PANN yang sempat disorot lantaran tak dikenal oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diketahui membangun bisnis hotel untuk melancarkan arus kas perusahaan.
“Lalu PT PANN, punya hotel di Bandung, besar. Apakah menguntungkan? Kata mereka, ‘Iya, Pak, itu bantu kami bayar gaji-gaji’,” kata dia.
Selain bisnis perhotelan, sasaran Kementerian BUMN berikutnya adalah bisnis logistik. Selain PT Pos Indonesia, ternyata beberapa perusahaan pelat merah lain yang menjalankan bisnis logistik seperti PT Pelindo (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) juga disasar.
Bahkan, jumlah perusahaan logistik BUMN mencapai sekitar 30 perusahaan. Selain itu juga bisnis rumahsakit.
“Saya lagi hitung berapa rumahsakit kita punya. Itu bukan core-nya. Ini tantangan kami ke depan. Kami mulai ke core bisnis agar makin kuat,” papar Arya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar