Sabtu, 02 Januari 2021

Polisi Buru Anak Buah Habib Bahar bin Smith

 

Polisi buru anak buah Habib Bahar bin Smith bernama Wiro. Ia dicari karena diduga terlibat dalam kasus penganiayaan seorang driver ojek online (ojol) yang telah menyeret Bahar bin Smith sebagai tersangka.

"Pelakunya ada dua bukan hanya habib Bahar bin smith tapi ada satu lagi Wiro yang masih berstatus DPO dan masih dalam pengejaran, mudah-mudahan tertangkap lah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol CH Patoppoi, Rabu (30/12/2020).

Wiro sendiri, lanjut Pattopoi, turut melakukan penganiayaan terhadap pengemudi ojek online, yang jadi korban Bahar.

"Dia (Wiro) kemungkinan anak buah (Bahar). Dia yang melakukan penganiayaan pada korban," pungkasnya.

Polisi sendiri telah merampungkan penyidikan terhadap kasus penganiayaan pengemudi ojol dengan tersangka Bahar bin Smith. Berkas perkara telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

"Kemarin tanggal 29 Desember dari kejaksaan Tinggi Jabar sudah memberikan surat dengan kode P21 yang menyatakan bahwa perkara yang ditangani oleh Polda Jabar yang ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum terkait tersangkanya Habib Bahar bin Smith itu sudah dinyatakan lengkap," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimulan Chaniago, saat ditemui di Mapolda, Rabu (30/12/2020).

Dengan begitu, Erdi melanjutkan, penyidik bakalan melayangkan surat terkait penyerahan berkas kelengkapan, kepada tersangka Bahar.

"Jadi surat P21 sudah diterima oleh direktorat kriminal umum Polda Jabar dan dari surat tersebut untuk segara dikirimkan tersangka dan barang bukti atau dilimpahkan ke kejaksaan," ucapnya.

Persidangan sendiri, kata Erdi, bakalan dilakukan di PN Cibinong, Bogor. Namun hal tersebut, menunggu kesiapan dari pengadilan. Terkait kapan pelimpahannya, penyidik masih melengkapi administrasi.

"Nanti kita siapkan dulu administrasinya kemudian kita hubungi dulu kesiapan dari tersangka karena harus berkoordinasi karena yang bersangkutan kan sedang ditahan ya, bagaimana mekanismenya nanti akan disampaikan oleh baik itu oleh Direktorat kriminal umum maupun dengan kejaksaan nanti," ucapnya.

Kasus ini sendiri berawal dari laporan seorang sopir taksi online yang mengaku dianiaya Habib Bahar.

Habib Bahar kemudian menjadi tersangka berdasarkan laporan polisi nomor LP/60/IX/2018/JBR/Resta Bgr/Sek Tansa pada 4 September 2018 dengan pelapor Andriansyah.

Mendengar kabar dirinya ditetapkan sebagai tersangka, Habib Bahar seketika mengamuk di dalam penjara dan merobek surat penetapan tersangka yang ia terima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar