Kamis, 26 Agustus 2021

Virus Corona Terus Bermutasi, Ketua DPR Ingatkan Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

 


Meski virus Covid-19 di Indonesia tengah melandai, namun bukan berarti bisa melonggarkan protokol kesehatan (prokes). Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak masyarakat Indonesia untuk terbiasa hidup dengan prokes ketat.

Pasalnya dari analisa sejumlah ahli kesehatan atau epidemiolog bahwa kekebalan komunal (herd immunity) dari virus Covid-19 akan sulit tercapai akibat mutasi virus

“Saya berharap masyarakat akan terus terbiasa hidup bersama protokol kesehatan dalam menghadapi virus Covid-19 yang diprediksi akan ada di tengah-tengah kita untuk waktu lama,” ujar Puan Maharani, Kamis (26/8/2021) dalam keterangan tertulisnya.

Sejumlah guru besar epidemiologi menyebut herd immunity tak akan terjadi, sekalipun vaksinasi terus dikejar sesuai target. Hal tersebut lantaran terus terjadinya mutasi-mutasi virus Corona yang menyebabkan tingkat kemanjuran vaksin (efikasi) tidak optimal.

Munculnya varian Delta bahkan disebut menurunkan efikasi vaksin Pfizer dan Moderna yang nilainya cukup besar, yakni dari angka 90-an persen menjadi sekitar 60-70 persen. Padahal, kata Puan, terjadinya herd immunity dipengaruhi oleh efikasi vaksin dan jumlah penduduk yang telah divaksin secara lengkap.

“Apalagi mutasi-mutasi virus Covid terus terjadi, termasuk yang baru saja teridentifikasi munculnya varian baru Corona, yakni varian lambda,” kata Puan Maharani.

Meski begitu, Puan menyebut bukan berarti vaksinasi Covid tidak efektif untuk dilakukan. Hanya saja, ia meminta masyarakat menyiapkan diri apabila Covid-19 berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi.

“Vaksin memang tidak akan membuat tubuh kebal dari virus. Tapi dengan mendapatkan vaksin, tingkat risiko menjadi lebih kecil saat kita terpapar Covid-19. Sama dengan jenis penyakit-penyakit virus lain yang hingga saat ini tidak bisa hilang,” jelas Puan Maharani.

Vaksin sebagai bentuk perlindungan komunal (herd protection), mulai dari keluarga sampai komunitas, termasuk di dalamnya orang-orang yang memiliki komorbid dan tidak bisa mendapat vaksin. 

"Virus Covid-19 sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Dengan mendapatkan vaksin, harapannya tubuh memiliki antibodi untuk melawan virus ini sehingga semakin sedikit orang yang terpapar Covid, yang artinya semakin sedikit pula kemungkinan penularan terjadi kepada mereka yang berada dalam kategori rentan,” jelas Puan Maharani.

Terlepas dari itu, upaya pencegahan penularan dinilai menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Puan Maharani mengingatkan bahwa pencegahan penyebaran virus Covid-19 membutuhkan peran dari masyarakat itu sendiri.

“Karena seberapa pun keras upaya pemerintah menangani keberadaan Covid-19 dengan berbagai kebijakan, tidak akan bisa maksimal tanpa dibarengi kesadaran dari masyarakat untuk hidup dengan pola yang dibutuhkan di era Corona,” lanjut Puan Maharani.

Ia juga mengajak rakyat Indonesia agar selalu optmistis dan tak perlu takut walau Covid-19 akan terus ada di tengah-tengah kehidupan manusia.

“Jangan kendorkan prokes. Selalu gunakan masker saat berada di luar rumah. Sering-seringlah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan jaga jarak untuk menghindari terjadinya penularan virus,” imbau Puan Maharani.

Pemerintah juga ia dorong agar menyiapkan infrastruktur ketahanan kesehatan dalam menghadapi keberadaan Covid-19 yang berkepanjangan. Kesiapan infrastruktur dinilai akan mempermudah dalam menghadapi penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya.

“Yang paling penting, kita harus selalu bergotong royong dalam menghadapi Covid-19 yang sampai sekarang masih ditetapkan sebagai pandemi. Saya yakin, aktivitas juga perlahan akan kembali normal jika kita sudah sama-sama memahami bagaimana cara hidup dalam menghadapi Corona,” pungkas Puan Maharani. (NDA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar