Minggu, 16 Januari 2022

Investasi Tetap Meningkat pada Masa Pandemi di Provinsi Jawa Timur

 


Seperti kita ketahui, bahwasannya di tahun 2019 covid melanda di seluruh belahan dunia. Virus ini menjadi wabah yang sangat mematikan tidak melihat tua maupun muda . kebijakan yang di ambil pemerintah pada awal tersebarnya virus mematikan ini yaitu dengan menerapkan kebijakan lockdown, yang mana seluruh aktivitas di seluruh wilayah dihentikan sementara sampai tidak diketahui dengan pasti. Akibat dari kebijakan tersebut ialah melumpuhkan seluruh aktivitas berbagai negara mulai dari perindustrian, perekonomian, dll . Dimana mulai muncul masalah – masalah baru yang sangat kompleks seperti halnya yang paling menonjol ialah merosotnya pertumbuhan ekonomi di berbagai Negara yang mana tidak adanya aktivitas ekonomi yang dijalankan pemerintah mengingat virus covid ini sangat berpengaruh .


Seperti halnya berbagai negara,  di Negara Indonesia juga awal tahun 2020 masuknya virus covid ini pemerintah tanggap mengambil kebijakan lockdown agar memutus rantai penularan, dimana tidak diperbolehkan adanya mobilitas yang menyebabkan masyarakat berkerumun. Dalam kebijakan tersebut menyebabkan lemahnya perekonomian di Indonesia . Dari data menyebutkan bahwa, Berdasarkan perhitungan tahunan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2020 menunjukkan perlambatan hanya sebesar 2,97% dibandingkan dengan nilai pada triwulan I-2019 sebesar 5,07%. Data kuartal kedua juga tidak bersahabat, menunjukkan penurunan tajam sebesar 5,32%, terburuk sejak  1999. Data kuartal III mencatatkan penurunan pertumbuhan sebesar 3,49%, dan kuartal IV mencatatkan penurunan pertumbuhan sebesar 2,19%. Dampak dari menurunnya proporsi perekonomian Indonesia, seperti meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya jumlah penduduk akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) selama  pandemi Covid-19.


Dilihat dari data pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan, disini lah fungsi atau peran dari investasi . Maksud dari investasi yaitu untuk membuka lahan pekerjaan baru. Namun jika dilihat dari sisi mikro ekonomi yaitu bidang investasi, di masa pandemic juga menjadi penghambat namun tetap masih bisa positif bagi Negara Indonesia . Dimana  Realisasi investasi di Indonesia pada semester pertama tahun 2020 terus menunjukkan tren positif. BKPM melaporkan realisasi investasi pada  semester I-2020 mencapai 402,6 triliun, meningkat 1,8% dibandingkan periode yang sama  tahun lalu. Nilai  investasi riil semester I-2020 mencapai  target investasi Rp 871,2 triliun rupiah 46,2.


Kini kita simak lebih menjurus pada Provinsi Jawa Timur. Meski Provinsi Jawa Timur juga terdampak di masa pandemic ini, semua sektor perekonomian mengalami lumpuh total . Namun jika dilihat dalam data tidak berpengaruh signifikan terhadap bidang investasi , BKPM menyebutkan bahwa investasi Jawa Timur di Semester I 2020. Berdasarkan data rilis resmi BKPM RI pada periode Januari – Juni 2020, total realisasi investasi (PMA dan PMDN) di Jawa Timur senilai Rp. 51 Triliun, terdiri dari PMA sebesar Rp 12,5 triliun dan PMDN sebesar Rp 38,4 Triliun. Provinsi Jawa Timur menjadi nomor 2 setelah Provinsi Jawa Barat. Pencapaian ini tidak serta merta didapatkan, perlu adanya kerja keras dari pemerintah untuk menopang perekonomian yang sedang kalut. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berpendapat bahwa Provinsi Jawa Timur masih menjadi pilihan bagi pihak investor luar maupun dalam negeri guna menanamkan modal di Indonesia di tengah masa pandemi . Dari sini kita dapat melihat adanya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar