Selasa, 25 Desember 2018

Soal Inovasi Desa, Jokowi Contohkan Desa Berpenghasilan Rp 14 M


Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan di 2019 mendatang penggunaan dana desa diharapkan dapat menyasar pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan melahirkan inovasi-inovasi desa. Menurutnya, sudah saatnya bagi seluruh pihak mulai mendapat hasil dari investasi pembangunan dana desa sebelumnya.

Ia mencontohkan sebuah desa di Jawa Tengah yang memiliki penghasilan per tahun mencapai Rp 14 miliar dari destinasi wisata mata air di desa tersebut.

"Saya berikan contoh misalnya ada desa yang memiliki mata air, bisa dijadikan desa wisata. Contoh sebuah desa di Jawa Tengah, namanya Desa Ponggok. Di situ ada umbul (mata air), dibuat tempat wisata. Setahun bisa dapat income berapa? Rp 14 miliar," tutur Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa (25/12/2018).

Saat memberikan arahan pada acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018) lalu, Jokowi juga mendorong agar desa mulai melirik potensi kebutuhan industri. Dalam hal ini desa dapat berperan sebagai penghasil bahan baku yang dibutuhkan oleh para industri di Tanah Air.

"Tadi Pak Gubernur menyampaikan, bukan hanya Sulawesi Selatan, di Indonesia sekarang ini kekurangan yang namanya cokelat. Pabriknya banyak, yang menanam cokelat tidak banyak sehingga cokelat kita impor dari luar. Kan enggak benar seperti ini. Kita bisa menanam cokelat kok harus impor, untuk apa?" ujarnya.

"Hal-hal seperti ini harus diisi oleh desa. Tahu apa permintaan pasar, tahu apa permintaan pabrik, tahu apa permintaan industri. Kita harus mengerti betul sehingga arah dana desa ini menjadi jelas, produktif, dan bisa mendatangkan hasil bagi masyarakat di desa," imbuhnya.

Sementara itu mengenai evaluasi pemanfaatan dan penggunaan dana desa, ia menyinggung terkait pembelian barang kebutuhan yang harus dilakukan di lingkup desa. Menurutnya hal itu dimaksudkan agar dana desa tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.

"Uang ini beredar hanya di lingkup desa terus. Ini yang kita harapkan," ujar Jokowi.

"Banyak yang bertanya ke saya, 'Pak, beli semen di desa lebih mahal Rp 5 ribu.' Enggak apa, kalau hanya terpaut Rp 5 ribu enggak apa. Karena uangnya nanti juga masuknya ke desa itu," imbuh mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi lantas meminta para kepala desa maupun pendamping dana desa untuk menggunakan dana desa sesuai dengan fokus dan kebutuhan desa.

"Saya titip, hati-hati dalam penggunaan dana ini. Betul-betul fokus, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan desa," ucapnya.

Selain itu, Jokowi mengingatkan agar proyek-proyek yang dibangun dengan menggunakan dana desa benar-benar merupakan kebutuhan bagi masyarakat suatu desa.

"Penggunaan dana desa ini dimusyawarahkan, harus betul-betul fokus dan ada manfaatnya untuk desa. Saya berikan contoh misalnya jalan desa. Kalau memang dibutuhkan, jalan desa yang sebelumnya becek dan tidak bisa dilewati kalau hujan, diperbaiki ya bisa," tuturnya. (prf/ega)
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar