Selasa, 12 November 2019

Pemerintah Bantah Pengakuan Pencekalan HRS ke Indonesia

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menunjukkan lembaran kertas yang diklaim sebagai surat pencekalan untuknya.
Dia merasa terkurung di Arab Saudi, padahal menurut dia dirinya tak melakukan tindak pidana apapun.
“Saya dicekal di sini (Arab Saudi) bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan,” ujar Rizieq dikutip dari channel Youtube Front TV, Senin (11/11).
“Jadi kedua surat ini merupakan bukti bukti nyata, real otentik, kalau saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Sekali lagi, pemerintah Saudi setiap saat siap untuk mencabut pencekalan saya kalau ada jaminan resmi pemerintah Indonesia, kalau saya ini tidak diganggu, kalau saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga,” tegasnya.
Cara Rizieq terkesan licik. Ia mengatakan dirinya tak bisa pulang karena ada konspirasi melalui permintaan cekal pemerintah Indonesia pada pihak Saudi. Ini hanya akan membuat gaduh dan memang rusuh dan keributan sudah jadi kegemarannya bersama para pengikutnya.
Kini ia mulai meronta dan mengemis minta dipulangkan. Padahal ia sendiri yang kabur dari Indonesia dengan takut menjalani proses hukum di tanah air. Namun, ia pula yang menuduh Pemerintah berkonpirasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
Apa yang disampaikan Rizieq tak perlu lagi ditanggapi, apalagi oleh pemerintah. Rizieq tak lebih dari seorang gelandangan di negeri orang yang harus memikirkan bayar denda overstay.
Mungkin saja Pemerintah mau berbaik hati, kecuali Rizieq mau secara terbuka mengakui semua kesalahan-kesalahan yang dilakukannya khususnya kepada Presiden Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia.
Tapi terkait kasus hukumnya itu adalah hal lain yang bakal ia tempuh secara hukum.
Kembali lagi kepada surat pencekalan yang diklaim pentolan FPI itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengaku tidak mengetahui terkait pengakuan Rizieq.
“Enggak, enggak ada. Kurang tahu dari siapa itu,” ungkap Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dia pun menepis terkait surat yang ditunjukan Rizieq dibuat pihaknya. “Enggak ada, enggak ada. Pokoknya dari kami enggak ada deh,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Imigrasi Sam Fernando menyatakan pihaknya hingga kini belum menerima surat pencekalan atas nama Rizieq dari pemerintah maupun penegak hukum di Indonesia.
“Sampai saat ini Imigrasi belum menerima surat penangkalan apapun, dari instansi manapun yang menyatakan Habib Rizieq Shihab tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia,” kata Sam.
Sedangkan terkait dengan pengakuan Rizieq yang menyatakan menerima surat pencekalan ke Indonesia dari pihak Saudi, Sam menyatakan tak tahu hal tersebut.
“Terkait surat pencegahan beliau keluar dari wilayah Saudi dari Pemerintah Saudi bisa ditanyakan kepada pihak pemerintah Saudi langsung,” ujarnya.
Senada dengan pihak Imigrasi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku tak tahu soal surat itu.
“Saya tidak tahu. Ada baiknya yang bersangkutan sendiri yang menjelaskan,” kata Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah, Minggu (10/11/2019).
Dia mengatakan Kemlu tak punya kapasitas untuk mencekal seorang WNI yang berada di negara lain. Menurutnya, Kemlu hanya melakukan kerja diplomasi yang bertujuan membangun persahabatan dengan negara-negara lain.
“Dalam kapasitas apa Kemlu bisa meminta pencekalan seseorang? Salah satu fungsi diplomasi adalah membangun hubungan persahabatan antar-negara dan bangsa. Kerja diplomasi tidak untuk mempersulit atau menyusahkan negara sahabat,” ujarnya.
Sementara Menko Polhukam Mahfud Md mengaku tak mengetahui terkait permintaan pencekalan kepada pemerintahan Arab Saudi untuk mencekal Rizieq Shihab.
Mahfud bahkan mempertanyakan kebenaran kabar itu. “Saya tanya-tanya semuanya, enggak ada yang tahu tuh surat itu. Kirimkan saja ke saya, bisa fotokopi nya, kan gampang,” kata Mahfud saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/11).
Habib Rizieq Shihab memang gemar menebar polemik dengan tudingan macam-macam namun ujungnya tak terbukti alias hoaks. hal itu dilakukan agar para pengikutnya berseteru dengan pemerintah dan akhirnya gaduh.
Rizieq emang raja hoaks yang tak tau diri kabur ke negeri orang dengan membawa setumpuk persoalan. Ngaku paling berani berkoar-koar di Arab, tapi takut pulang lalu menuding hal-hal buruk tentang pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar